Malik Ibnu Dinar bertanya kepada Hasan Al-Bashri:

“Apa ujian orang yang berilmu?”

Ia pun menjawab:

“Matinya hati”

Malik Ibnu Dinas kembali bertanya:

“Apa yang menyebabkan matinya hati?”

Ia menjawab:

“Mencari dunia dengan amalan akhirat”

Kau dipandangan Pertamaku

Tiktoktiktoktiktok…  Jarum jam yang melekat pada dinding kamarku sudah menujukkan pukul 22.50 WITA. Hemm hampir dua jam ngaret dari waktu yang paling lambat untuk harusnya sudah mengirim tulisan ini ke salah satu alamat  e-mail milik akhwat. Entah pukul berapa pencetan jemari ini  berhenti untuk menyelesaikan  segenap rasa bersama dirimu kakak.. ‘Afwan kakak, bukan maksudku untuk tidak mau menoreh tinta selama kita membersamai, hanya ada sedikit masalah yang membuatnya harus tertunda

Maka, Inilah Hari itu...

Kawanku….

Masih kah tertancap dalam ingatanmu?

Tentang masa yang kelak akan tiba

Saat bumi  terus menua dan memberi sinyal kehancuran

Atap yang ditinggikan membawa kabut yang sangat kelam

Saat gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya

Manusia bagaikan laron yang beterbangan

Semua pasang mata terbelalak ketakutan

Titip Rinduku Saja

Asa terperangah dalam hayal

Di ruas waktu lalu, Dia mengatur pertemuan kita

Tanpa menyegaja, senyum itu bersinar beriring terbitnya sang mentari

Adakah Dia, Aku??

  Hanya berputar pada satu poros

Bosan saja melihatmu terus begitu

Tapi kau sangat egois

Memaksaku untuk terus ke depan

Virus Merah Jambu, Kau kah Korbannya??

Namanya juga virus.. pasti karenanya, akan ada yang menjadi korban. Hemp, sepertinya korbannya cukup banyak… namun, apakah kau salah satunya??

Stop dulu.. sebelum menjawab, mari kita coba berkenalan dengan Si Merah Jambu ini, Let’s talk it out: 

Jangan dulu LELAH

Pertarungan hati mulai terjadi..

Entah sejak kapan, tapi rasanya ia mulai memuncak

Ia sudah berusaha mendobrak benteng kesabaranku,,